Larantuka – Anggota Komisi IV DPR RI dari Dapil Nusa Tenggara Timur 1, Julie Sutrisno Laiskodat melalui Pengurus DPD Partai Nasdem Flores Timur menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan tema Empat Pilar Kebangsaan: Benteng Pertahanan Bangsa dan Negara Republik Indonesia.
Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI diadakan di aula SMA Katolik Santu Darius Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Selasa (9/2/2021) dengan narasumber RD. Thomas Darang Labina, Pr, dipandu moderator Ketua DPD NasDem Flotim, Albert Ola Sinuor.
Sosialisasi ini melibatkan peserta dari masyarakat, perwakilan guru dan siswa SMA Katolik Santu Darius Larantuka.
Ketua DPD NasDem Flotim Albert Ola Sinuor dalam sambutannya mengatakan, sesuai dengan tema yang diangkat dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan ini ingin menegaskan bahwa pengamalan nilai-nilai empat pilar diharapkan dapat mengukuhkan jiwa kebangsaan, nasionalisme, dan patriotisme generasi penerus bangsa untuk semakin mencintai dan berkehendak untuk membangun negeri.
“Gagasan pilar negara kebangsaan Indonesia muncul untuk menjaga Indonesia agar tetap satu kesatuan berlandaskan Pancasila yang merupakan nilai fundamental dalam berbangsa dan bernegara”, tuturnya.
“Begitu pula dengan situasi pandemi Covid-19 yang masih mewabah di Negara ini, yang tak kunjung mereda, membutuhkan kebulatan tekad dari segenap anak bangsa untuk menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, sehingga kita dapat menekan laju penyebaran Covid-19 di Negeri ini, di Nusa Tenggara Timur dan terkhusus di Flores Timur. Dengan begitu kita dapat membawa bangsa ini keluar dari persoalan Pandemi yang berkepanjangan”, bebernya.
Dijelaskan, kegiatan ini terselenggara setelah DPD Partai NasDem berkoordinasi dengan Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Flores Timur, Dinas Kesehatan dan Polres Flores Timur. “Kita selalu mentaati dan menjalankan standar prokes seperti memakai masker, cuci tangan, tes suhu, jaga jarak dan durasi waktu pelaksanaan kegiatan”, ungkapnya.
“Saya mengapresiasi partai politik dalam hal ini partai NasDem serta semua peserta yang terlibat karena ini salah satu moment berharga dimana kita mau supaya nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bermasyarakat di wilayah kita itu diingatkan kembali sebagai pilar yang di satu sisi sebagai fondasi untuk memberikan bangunan bersama dan tonggak dan sendi-sendi yang membuat bangunan itu menjadi kuat”, ungkap RD. Thomas Darang Labina, sebagai pemateri dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan.
Dijelaskan, dengan adanya kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan dapat membangun kesadaran bahwa adanya nilai bersama yang harus dihargai untuk mengikat kebersamaan itu, dan nilai itu punya pengaruh yang membuat kehidupan lebih harmonis.
“Dan saya senang, kegiatan empat pilar ini sangat cocok dengan nilai-nilai yang ada di wilayah kita, terkhusus nilai adat dan budaya. Sejalan dengan empat pilar kebangsaan, nilai adat budaya kita juga mengenal adanya persatuan dan kesatuan, dan kekeluargaan. Dan nilai itu yang mengikat kita secara masyarakat Flotim dan kita sebagai bangsa Indonesia”, tandasnya.
Menurutnya, adanya kesinambungan antara empat pilar kebangsaan dengan nilai-nilai budaya masyarakat Flotim. Ia mencontohkan, budaya Gemohing yang ada di Flores timur yang hari ini tergerus dan hampir hilang, budaya Gemohing mengalami banyak tantang dari dalam dan luar.
“Kita tadi dalam diskusi sudah berbicara banyak soal bagaimana mengembalikan budaya Gemohing itu, karena dengan Gemohing kita dapat bersatu dan kuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, individu harus diberikan tempat, bersama juga harus diberikan tempat. Tidak boleh larut dalam individu dengan indentitasnya tetapi kebersamaan juga dengan identitasnya”, ungkap RD. Tomas Darang Labina.
Sementara itu, RD. Antonius Londa Diaz, Pr selaku Kepala SMA St. Darius Larantuka yang juga sebagai peserta sosialisasi empat pilar kebangsaan menjelaskan, sosialisasi empat pilar kebangsaan adalah penting bagi masyarakat Indonesia agar negara ini kuat dan kokoh dan terhindar dari gangguan apapun.
“Jadi dengan empat pilar Pancasila UUD Negara RI Tahun 1945, Serta Ketetapan MPR, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika adalah satu pilar yang kuat olehnya masyarakat perlu tahu dan lewat sosialisasi ini masyarakat menjadi mengerti bahwa pemerintah selalu berusaha agar NKRI itu tetap eksis. Dan saya juga senang ikut kegiatan ini”, ungkap RD. Londa Diaz.
Dijelaskan, dengan hadirnya masyarakat dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan membuka wawasan masyarakat agar memahami makna empat pilar kebangsaan serta bersama memperjuangkan keutuhan NKRI.
Terkait semakin tergerusnya budaya Lamaholot yang adalah satu keberagaman Indonesia, Ia menjelaskan, adanya tantangan dalam kehidupan bermasyarakat di tengah budaya Lamaholot maka perlu adanya penyatuan budaya luar yang tidak berbenturan dengan budaya masyarakat Lamaholot, maka perlu memperkuat budaya Lamaholot agar tetap kokoh.
“Salah satu contoh budaya Gemohing. Gemohing adalah istilah lain dari gotong royong, dulu orang selalu dengan Gemohing dalam melakukan segala sesuatu, kerja kebun, bangun rumah. Semuanya hari ini hampir hilang Karena perkembangan zaman, dengan perkembangan zaman disana nampak sekali individualisme, ketika individualisme lebih kuat maka orang merasa bisa berbuat sendiri tanpa ada orang lain, itu yang menyebabkan hilangnya budaya Gemohing.”
Ia menjelaskan, agar budaya Gemohing itu tetap eksis maka perlu perkuat budaya Lamaholot, karena budaya Lamaholot dan Gemohing adalah satu kesatuan, ketika budaya Lamaholot kuat akan membangkitkan kembali budaya Gemohing itu sendiri.
Untuk diketahui, setelah digelarnya sosialisasi empat pilar kebangsaan, para peserta mendapatkan paket sembako sebagai tanda kasih dari Bunda Julie Sutrisno Laiskodat.(yup)