Larantuka – Sungguh malang nasib Diana (bukan nama sebenarnya), siswi sebuah SLTA di Pulau Adonara. Menjalin asmara melalui facebook dengan orang yang belum pernah beradu pandang malah membawa petaka. Video pendek berisi gambar tak senonohnya diposting ke laman facebook “sang pacar” gara-gara menolak ajakan kencan.
Diana ketika ditemui aksinews di Larantuka, Sabtu (6/2/2021), ternyata masih di bawah umur. Remaja yang baru kelas 2 SLTA itu tampak dirundung rasa cemas yang mendalam. Namun dia masih mampu mengisahkan kembali ikhwal soal hingga foto syurnya sempat bertengger di laman facebook akun facebook TomJerry milik “pacar mayanya”.
Dikisahkan, mulanya seseorang yang menggunakan akun facebook “AB” mengajukan permintaan pertemanan. Tanpa curiga macam-macam, Diana pun menerima permintaan itu.
Yaa, “Akun AB add saya dan saya konfirmasi. Kami chattingan. Lalu kami dua saling kenal, terus dia minta kami dua pacaran. Mulai tanya nama, asal dan dia bilang dia dari Witihama tapi sekolah di Kupang,” ungkap Diana.
AB minta dikirimi foto. “Dia minta kirim foto dan saya kirim. Dia ajak ketemuan, tapi saya tidak mau. Pas menjelang pesta Paskah (tahun lalu-Red) dia mau ajak ketemuan, kan dia sekolah di Kupang. Saya juga iyakan, tapi saya tidak mau ikut. Dia ajak ketemuan nanti di pantai. Pokoknya dia ajak berulang-ulang kali tapi saya tidak mau. Lalu dia bilang kalau tidak mau ketemu dia, hpnya dia jual. Setelah itu dia blokir saya,” papar Diana.
Hubungan dengan akun AB pun terputus. Diana menuturkan bahwa beberapa waktu berselang, dia dichat oleh akun Tom Jerry. Bahkan, akun baru ini mengancam mengirim video bugil. Akun Tom Jerry mengatakan bahwa Hp milik akun AB sekarang dipegang olehnya.
“Waktu awal masuk SMA kelas dua, ada akun palsu Tom dan Jerry. Lalu dia chat saya bahwa Hp ini sekarang ada di tangannya. Dia bilang saya sebar ini foto mungkin besok kamu tidak ikut ujian. Dia ancam saya begitu. Saya juga tertekan begitu. Jadi, saat menjelang ujian saya tidak fokus. Terus saya kirim lagi (video) tapi dia ajak ketemuan saya tidak mau. Dia paksa ulang-ulang kali tapi saya tidak mau maka dia sebar,” ujar Diana.
Dijelaskan bahwa fotonya disebar di Facebook, bahkan menandai beberapa temannya. Inilah yang bikin Diana menutup akun facebooknya. “Saya juga takut. Jadi saya tutup akun saya sementara. Lalu dia tandai teman-teman saya. Bahkan abang-abang saya datang ke rumah jadi saya cerita. Jadi saya pung abang ini rencana mau jebak. Jadi pas jebakan itu malam Jumat. Lalu itu laki-laki sms. Dia mau ketemu dekat sekolah. Dia sendiri tentukan rumah kosong. Jadi rumah itu kosong, ibu sama anaknya itu keluar (merantau)”, papar korban terbata-bata menceritakan kisahnya.
Sayangnya, rencana menangkap pemilik akun Tom Jerry ini gagal. Boleh jadi, lelaki yang sudah menuggu dalam rumah kosong itu mendengar percakapan Diana dengan seorang ibu yang kebetulan lewat dan menyapa Diana.
“Saya selangkah lagi saya masuk. Dia disamping pintu. Dia bilang kasih mati senter baru masuk. Jadi saya masuk. Saya takut jadi saya lari ke luar. Ada mama satu dengan anak satu lewat. Dia bilang kenapa malam-malam begini ke luar malam. Lalu, saya dengan spontan bilang saya tunggu om saya. Mungkin laki-laki itu dengar lalu dia keluar lewat jendela. Jadi malam itu gagal dapat dia”, paparnya lebih jauh.
Ia menceritakan bahwa malam itu mereka sempat ke rumah orang yaang dicurigai, bahkan mereka telpon dan sempat gedor pintu (Rumah salah satu aparat desa yang diduga-Red), tapi tidak ada jawaban jadi mereka pulang.
“ Jadi kami ke rumah dia (dugaan aparat desa) tapi gedor pintunya, dia tidak mau buka. Pagi kami rencana ke rumah omong baik-baik agar di sekolah, saya tidak malu lagi. Tapi dia ke rumah tanya kemarin malam kalian ke rumah buat apa? Lalu dia punya isteri datang. Dia punya isteri datang mau pukul saya. Dia pung isteri bilang di saya punya mama dan bapa bahwa kamu punya anak itu pelacur. Waktu itu, saya punya bapa mau pukul dia. Tapi dia ajak isterinya pulang”, ujarnya dengan mata berkaca-kaca dan nafas terbata-bata.
Direktris Yayasan Permata Bunda, Benedicta B.C Da Silva yang mendampingi Diana mengadukan masalah ke Polres mengatakan bahwa pihaknya dihubungi keluarga Diana untuk menangani kasus ini.Ya, “Dua tiga hari yang lalu saya didatangi oleh tiga orang adik dari Desa Puhu-Adonara, yang adalah keluarga adik ARB. Kasus penipuan via akun palsu AB dan Tom Jerry, yang mana mereka sempat berpacaran via akun palsu lalu meminta adik ARB untuk bisa membagi foto bugilnya ke akun tersebut. Kejadian itu membuat dia sedikit trauma dan rasa ketakutan karena beliau masih sekolah”, ujarnya.
Benedicta menjelaskan bahwa dari runut cerita awal, dirinya berkesimpulan bahwa akun palsu itu orang Witihama tetapi kejadian dan semua situasi Puhu dia tahu. “Maka saya menggambil keputusan untuk mendekati anak tersebut. Pertama, karena psikologisnya terganggu karena dia masih berhadapan dengan bangku sekolah. Ketika saya sampai di kampung bersama keluarganya dan semua keluarga besarnya dari bapa dan mama. Dan, mereka katakan bahwa tadi saya sudah bertemu dengan kasat dan beliau juga mengatakan bahwa mereka masih runut soal nomor akun palsu itu,” paparnya.
Okelah itu dari segi ITE itu urusan dengan hukum. “Tetapi dari kaca mata saya, bahwa anak ini perlu ada perlindungan untuk mengembalikan rasa truma, rasa malunya dia terhadap lingkungan sosial, khususnya terhadap teman-temannya dia. Makanya, kemarin saya bawa ke sini biar kasusnya ini lebih cepat diproses. Saya punya prinsip suatu waktu kebusukan itu akan tercium,” ungkap Benedicta.
Dijelaskan bahwa keluarga sudah melaporkan kasus ini ke Polres Flores Timur atas dugaan upload konten ponografi yang dilakukan oleh akun AB dan Tom Jerry dengan lampiran fakta terlampir pada tanggal 26 Januari 2021.
Polres Flotim telah mengeluarkan surat SP2HP/31/1/RES.2.5/2020 Reskrim dengan perihal Surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan perkara “mengirimkan video yang bermuatan kesusilaan melalui media elektronik”.
Juga, surat SPH2P yang kedua dengan nomor : SPH2P/35/II/ RES.2.5/2020 pada tanggal 4 Februari 2021. (yup)