Lewoleba – Dua hari terakhir, Jumad (29/1/2021) dan Sabtu (30/1/2021), dua pasien rujukan yang dipastikan terpapar Covid-19 meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba. Direktur RSUD Lewoleba, dr. Bernard Punang memastikan bahwa keduanya terpapar Covid-19 berdasarkan hasil test PCR (Polymerase Chain Reaction).
Kepada aksinews.id, Sabtu (30/1/2021) malam, dokter Bernard menjelaskan bahwa pihaknya sudah berketapan agar semua pasien rujukan harus dilakukan uji/test Covid-19. Sehingga terhadap dua pasien rujukan, baik RS Bukit Lewoleba maupun dari Puskesmas Wulandoni dilakukan rapit antigen. “Karena reaktif rapit antigen sehingga dilanjutkan dengan uji PCR. Ternyata, hasilnya positif,” terang Direktur RSUD Lewoleba.
Mengenai pengambilan paksa jenazah warga Luki, Desa Pantai Harapan, Kecamatan Wulandoni, almarhumah Aiysah Haji Amir, 58 tahun, dokter Bernard menjelaskan bahwa pihak manejemen RSUD Lewoleba sudah melakukan print out surat keterangan kematian almarhumah. “Hanya untuk keterangan rekam mediknya, masih menunggu tanda tangan dokter ahli penyakit dalam, dokter Dina. Dokter ahlinya sedang menangani pasien di sebelah ruang isolasi. Tapi keluarga sudah ngamuk-ngamuk dan mengambil paksa jenazah, ya kita tidak bisa berbuat banyak,” ungkapnya.
Mulanya, lanjut dokter Bernard, pihak manejemen RSUD Lewoleba sudah memberikan penjelasan kepada keluarga almarhumah, termasuk suami almarhumah, Muhamad Aba Gaus. “Mereka sudah mau untuk dikuburkan dengan protokol kesehatan. Bahkan, kami juga sudah siapkan APD untuk ustad yang akan mendoakan almarhumah. Tapi, entah kenapa, tiba-tiba mereka ngamuk dan ambil paksa jenazah, saat petugas sedang menunggu dokter ahli penyakit dalam untuk tanda tangan suratnya,” ujar dokter Bernard.
Sementara menyangkut almarhumah Veronika Tuto, 76 tahun, yang meninggal hari Jumad (29/1/2021), seluruh dokumen rekam mediknya masih tersimpan di RSUD Lewoleba. “Saat kami mau serahkan kepada keluarganya, mereka sudah berangkat. Sehingga suratnya masih tersimpan di rumah sakit. Waktu itu mau kasih di Ali, tapi dia tidak kelihatan lagi sehingga masih tersimpan,” ucap dokter Bernard. Dia berharap semua pihak dapat memahami langkah-langkah yang dilakukan manejemen RSUD Lewoleba. memerangi Covid-19. Juga, diharapkan agar semua pihak dapat bekerja sama dalam memerangi Covid-19. (fre/ primkompim setda lembata )
Klo boleh ttg hasil rapit tes itu sebaiknya lebih cepat disampaikan kpd keluarga yg bersangkutan. Klo kejadiannya terjadi sampai 2 kali bgni nnti penilaiannya petugas RS tdk sigap dgn situasi. Akhirnya seperti kejadian yg disampaikan seperti dibuat2🙏🏻🙏🏻