Larantuka – Mikael Doan Lolan, S.Pd, Kepala SMPN Satu Atap Basarani, Kacamatan Wotan Ulumado, terpilih sebagai Ketua Cabang PGRI Kecamatan Wotan Ulumado, masa bakhti 2021-2026. Mantan guru di SMPK Mater Inviolata ini, terpilih secara demokratis melalui mekanisme voting mengemban amanah pelayanan dan pemenuhan aspirasi guru se-Kecamatan Wotan Ulumado pada Forum Konferensi Cabang yang diselenggarakan di aula MIS Samasoge, Desa Samasoge Kecamatan Wotan Ulumado, Kabupaten Flores Timur, Kamis (21/1/2021).
PGRI Cabang Wotan Ulumado, menjadi cabang pertama menyambut Program Kerja PGRI Kabupaten Flores Timur tentang konsolidasi dan rekonsiliasi seluruh Pengurus Cabang PGRI se-Kabupaten Flores Timur.
Petrus Nama Kedang, Ketua PGRI Cabang Wotan Ulumado masa bakhti 2016-2021 mengatakan, kurang lebih lima tahun memimpin PGRI Cabang Wotan Ulumado, ada banyak kegiatan yang telah dilakukan bersama. Namun, ia juga mengakui, tidak sedikit program kegiatan yang tidak bisa terlaksana dengan berbagai alasan dan kendala lapangan.
“Tanggal 27 Desember 2020, saya mengakhiri masa tugas saya sebagai seorang Guru PNS. Sejak itu, saya memasuki usia pensiun. Namun tugas sebagai Ketua PGRI Cabang Wotan Ulumado masih melekat. Saya berkomitmen untuk menuntaskan amanah ini, dan hari ini cabang kita untuk pertama kalinya dari sembilan belas kecamatan yang menyelenggarakan konferensi Cabang,” kata Petrus.
Petrus Nama Kedang menambahkan, memang gerak dan semangat PGRI Cabang sangat ditentukan oleh semangat pengurus di Kabupaten. PGRI sebelum dikomandoi oleh Maksimus Masan Kian, mesin organisasi secara kabupaten tidak berjakan efektif. Tidak tampak. Roda organisasi tidak berjalan. “Kita di cabang tidak tahu apa saja yang dilakukan di kabupaten. Manajemen organisasinya tidak berjalan baik dan itu membuat semangat kami kurang. Tetapi saat ini, kami semua pengurus cabang sangat bersemangat. Ketua Kabupaten PGRI Flores Timur, saudara Maksimus Masan Kian, mau menggerakan semua elemen dengan cepat dan saat ini, PGRI Flores Timur sungguh bangkit. Semua agenda organisasi terkoordinasi secara baik.
“Secara pribadi, saya memastikan, PGRI di Flores Timur kedepan akan semakin baik dan pasti ada banyak hal yang dilakukan untuk kepentingan para guru,” kata Petrus.
Maksimus Masan Kian, Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada segenap pengurus PGRI Cabang Wotan Ulumado yang telah menyiapkan segala hal untuk kelancaran pelaksanaan Konferensi Cabang PGRI Wotan Ulumado.
“Apresiasi untuk semangat dan pengorbanan teman-teman pengurus PGRI di tingkat Cabang. Wotan Ulumado menjadi cabang pertama yang menyelenggarakan konferensi di tingkat cabang. Dan ini contoh yang bagus. Konferensi Cabang menjadi agenda pertama dalam membangun konsolidasi secara internal. Kita pastikan, setelah semua kepengurusan cabang dan ranting terbentuk secara seragam, sinergi, kolaborasi program pada setiap tingkatan akan terlaksana dengan baik,” kata Maksi.
Dengan semangat membara, di hadapan kurang lebih 40 peserta konferensi Cabang Wotan Ulumado, mantan Ketua Agupena Flores Timur ini membangun motivasi kepada para guru untuk membangun kepercayaan diri. “Teman-teman sekalian, PGRI adalah rumah kita. Wadah dimana kita bisa meningkatkan kesejahteraan, memperjuangkan nasib profesi kita, juga memberi ruang belajar dalam meningkatkan profesionalisme. Memang kita masih menjumpai dan mendengar langsung pertanyaan, PGRI buat apa saja? PGRI selama ini dimana? Menurut saya, jangan tersinggung dengan pertanyaan ini. Mari kita jawab dengan karya dan pelayanan kita untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi guru, anggota PGRI. PGRI Kabupaten Flores Timur siap melayani dan berkorban untuk kepentingan bersama,” ujarnya.
Lebih jauh, Maksi yang belum sebulan memimpin PGRI Flores Timur membeberkan beberapa hal yang sudah dilakukannya. Mulai dari penataan dan penetuan sekretariat sementara PGRI, penertiban iuran anggota, pelaksanaan Rapat Kerja, advokasi terkait beberapa hal yang melanda guru, peninjauan aset tanah untuk pembangunan rumah guru Flores Timur, silaturahmi dengan pembina PGRI mulai dari Bupati, Wakil Bupati Flores Timur, Ketua DPRD Flotim, Kepala Dinas PKO Flotim, juga Kepala Kementerian Agama, menghidupkan Cabang PGRI Flores Timur yang mandek, juga pendataan anggota PGRI se-Kabupaten Flores Timur untuk pembuatan kartu anggota PGRI yang baru dimana secara nasional, ada perubahan pada Nomor Pokok Anggota (NPA).
Pada kesempatan itu, Maksimus Masan Kian, juga memotivasi pengurus cabang untuk mampu menghasilkan program yang kreatif. “Kita tidak bisa hanya ramai satu kali dalam setahun pada saat Hari Ulang Tahun PGRI, tetapi mesti dihidupkan kegiatan kegiatan sesuai program yang ditetapkan,” kata Maksi.
Sementara, Camat Wotan Ulumado, Silvester Kopong dalam sambutan sebelum membuka kegiatan, menyampaikan seputar motivasi berorganisasi. Baginya, organisasi terkadang gemuk di pengurus, tetapi minim dalam pelaksanaan program. Kondisinya ini, menurutnya adalah penghambat.
“Tidak harus banyak orang. Sedikit juga baik tetapi yang mau bekerja, berkorban dan mau melayani. Tetapkan program, sasaran, tujuan dan dampaknya secara baik sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Satu hal yang tidak boleh diabaikan adalah iuran anggota. Iuran adalah darah organisasi. Oleh karena itu, mesti dihidupkan. Anggota mesti disiplin dalam memenuhi kewajibannya sehingga saat menuntun hak, pas. Klop. Jangan hanya menuntun hak tetapi tidak menjalankan kewajiban. Saya berharap, konferensi cabang ini berjalan lancar dan siapapun terpilih itulah yang terbaik. Satu hal yang saya senang hari ini adalah, protokol kesehatan yang benar-benar dipatuhi. Luar biasa,” ungkap Silvester Kopong.
Proses panjang dengan mengedepankan demokrasi telah menghasilkan pemimpin baru yang akan menahkodai guru-guru Wotan Ulumado. Dalam sambutan penutupnya, Ketua PGRI Cabang Wotan Ulumado, Mikael Lolan mengatakan, untuk membangun organisasi, tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri tetapi butuh kekompakan. “Kami ikuti semangat pengurus kabupaten PGRI Flores Timur dan siap memberi semangat yang sama untuk rekab-rekan di cabang,” kata Mikael.
Pengurus Kabupaten PGRI Flores Timur yang hadir selain Maksimus Masan Kian, juga tampak Wakil Ketua, Egidius Demon Lema, Bendahara, Agussalim Bebe Kewa, Sekretaris Bidang (Sekbid) Penegakan Kode Etik Advokasi Hukum dan Perlindungan Profesi, Theodorus Doweng Teluma, dan Sekbid Kerja Sama dan Pengembangan Usaha, Bernadus Belawa Makin. Sementara Pengurus Cabang PGRI Wotan Ulumado yang terpilih yakni, Ketua Mikael Doan Lolan, Wakil Ketua, Aloysius Doni Wai, Sekretaris, Leonardus Sidi, Wakil Sekretaris, Theodorus Atimanek Huler dan Bendahara, Veneranda Dita. Selanjutnya, Pengurus Harian akan memilih Sekretaris Bidang, menyusun program dan merealisasikan untuk kepentingan bersama.(*/fre)