AKSINEWS.ID, Lewoleba – Jika sebagian masyarakat di kaki Ile Lewotolok memilih mengungsi ke Lewoleba saat erupsi besar kemarin, sebagiannya lagi memilih kebun sebagai tempat mengungsi. Di pondok sederhana, yang hanya memiliki satu bale-bale besar, para pengungsi dari beberapa keluarga berkumpul. Termasuk sejumlah difabel dan keluarganya.
Kondisi ini kami temui, saat Forum Peduli Kesejahteraan Difabel dan Keluarga (FPKDK) Kabupaten Lembata menyalurkan bantuan air bersih 2200 liter dan sejumlah bahan kebutuhan sehari-hari serta masker. Sumbangan berasal dari beberapa pihak, termasuk para sopir mobil wisata di Labuan Bajo yang tergabung dalam Komunitas Rakat Bersaudara Labuan Bajo.
“Sumbangan ini berasal dari hasil kumpul-kumpul kami para sopir mobil wisata. Jumlahnya sedikit tapi kami berharap bisa menolong saudara kami termasuk para difabel di Kabupaten Lembata yang sedang terkena musibah saat ini,” ujar Maksi salah seorang pengurus yang mewakili ketua komunitas, Patris Roga Reu melalui kontak telepon.
Seperti disaksikan, para difabel meski dalam situasi mengungsi, tetap melakukan aktivitas sebagaimana biasa.
“Kalau sedang di kampung (Desa Tanjung Batu-Red), kami tidak tenang. Karena gemuruh keras sekali. Kami takut. Makanya lebih baik di kebun saja. Pondok di kebun yang agak jauh dari kaki gunung sehingga kurang merasakan dampaknya,” ujar mama Paulina, difabel yang ditemui di salah satu pondok di Desa Waesesa.
Jarak perkampungan Tanjung Batu dengan tempat berkebun mereka sekitar sepuluhan kilometer.
Di lokasi pengungsian di kebun, perempuan dan anak-anak serta para lansia, tidur di bale-bale besar berdesak-desakan. Sementara laki-laki memilih di tanah dengan tikar. Sebagaimana pondok di kebun, tungku juga berada tidak jauh dari bale-bale. Pakaian bergantungan di sekitar tiang pondok.
“Air bersih agak sulit. Kami masih ambil dari kampung,” ujar mereka. Keluhan yang sama disampaikan para keluarga difabel
Selama dua hari ini, mereka belum mendapat bantuan air bersih. Kebutuhan lain masih mereka penuhi sendiri.
“Pendataan baru dilakukan anak-anak Pramuka tadi siang,” ujar salah seorang difabel. (fince bataona)