Aksinews.id/Boru – Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kia menyambangi SMPN 3 Wulanggitang, Jumat (14/8/2021). Kehadiran Ketua PGRI di lembaga pendidikan yang berada di Desa Hewa, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur ini untuk menyerahkan hadiah kejuaraan lomba menulis feature yang diadakan PGRI Kabupten Flores Timur dalam menyongsong Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2021 lalu.
Hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Bidang Advokasi Bantuan Hukum dan Perlindungan Profesi, Ketua PGRI Cabang Wulanggitang, Wakil Ketua PGRI Cabang Ile Bura. Di SMPN 3 Wulanggitang Ketua PGRI dan rombongan disambut Kepala sekolah dan para guru serta pegawai SMPN 3 Wulanggitang.
Pada kesempatan itu, Maksimus Masan Kia menjelaskan bahwa perlombaan menulis feature tingkat propinsi NTT tersebut diikuti oleh 45 orang guru. Tulisan peserta lomba dinilai oleh Dewan Juri –Marsel Robot (dosen Undana Kupang), Silvester Petara Hurint (seniman dan penulis Flores Timur), dan Frans Pati Herin (wartawan Harian Kompas).
Dalam perlombaan menulis feature tersebut, SMPN 3 Wulanggitang mengikutsertakan 4 orang guru. Dimana tiga orang berhasil masuk dalam nominasi 10 besar. Ketiga guru tersebut adalah Marinus Raja Muda dengan judul tulisan “Magdalena Menenun Mimpi di Tengah Pandemic Covid-19” berhasil meraih juara I, Gerardus Kuma meraih peringkat III dengan judul tulisan “Perjuangan Orator Cilik Menggapai Mimpi di Tengah Pandemic Covid-19, dan Kritina Sabu Punang dengan judul tulisan “BDR A la Spentig Hewa” berhasil meraih juara V.
Atas prestasi yang ditorehkan guru-guru SMPN 3 Wulanggitang ini, Maksimus Masan Kia memberikan apresiasi. “Bagi saya, sekolah ini unik sekali. Kenapa? Karena dalam lomba menulis tingkat propinsi ini, tiga orang guru dari sekolah ini berhasil masuk nominasi 10 besar. Ini adalah prestasi yang luar biasa. Tentu ada kelebihan yang dimiliki sekolah ini”, ujar Maksi.
Lebih jauh Maksi menantang guru-guru SMPN 3 Wulanggitang untuk menerbitkan buku. “Ibu Kepala Sekolah, saya beri tantangan untuk sekolah ini. Tahun ini, saya harus datang lagi ke sini dan melaunching buku karya para guru Spentig Hewa ini”, tantang Maksi.
Dalam perlombaan ini PGRI memberikan hadiah berupa piala, piagam penghargaan, dan uang untuk juara I, II, dan III. Sementara penulis yang masuk nominasi 10 besar mendapat piagam penghargaan dari PGRI Kabupaten Flores Timur. Marinus Raja Muda sebagai juara pertama perlombaan feature tersebut mengatakan bahwa juara bukan merupakan tujuan dari keikutsertaannya dalam perlombaan ini. Hal yang paling penting adalah membagi cerita atau pengalaman selama BDR di masa pandemic Covid-19. “Saya ucapkan terima kasih kepada PGRI Kabupaten Flores Timur karena memberi ruang bagi guru-guru untuk mengembangkan keterampilan menulis dengan menuangkan pengalaman dalam BDR selama pandemic korona. Juara bukanlah tujuan perlombaan tetapi semangat berbagi itu yang penting”, ungkap Marinus. (*/Gerard K. Apeutung)