Aksinews.id/Lewoleba – Wakil Bupati Lembata, H. Muhamad Nasir, menemukan sejumlah ketidaksesuaian material dan pekerjaan dalam proyek revitalisasi tiga sekolah yang dibiayai APBN.
Temuan ini disampaikan setelah Wabup melakukan peninjauan langsung ke tiga lokasi pembangunan yang masing-masing telah mencapai progres sekitar 70 persen.
Dalam kunjungan tersebut, Wabup Nasir didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata, Wenseslaus Ose, serta Kepala Bidang Teknis PUPR, Petrus P. Koli.

Peninjauan dilakukan di SDK Belang, TK Negeri 1 Nagawutung, dan SDK Baopukang, yang merupakan penerima bantuan revitalisasi sarana pendidikan dari Pemerintah Pusat.
SDK Belang mendapatkan anggaran sebesar Rp 886,02 juta untuk pembangunan ruang UKS, toilet, ruang administrasi, dan rehabilitasi tiga ruang kelas.
TK Negeri 1 Nagawutung menerima Rp 776,48 juta untuk perbaikan ruang belajar, ruang administrasi, area bermain, serta toilet.
Sementara SDK Baopukang memperoleh Rp 777,29 juta untuk pembangunan ruang administrasi, toilet, dan rehabilitasi tiga ruang kelas.
Selama peninjauan, Wabup Nasir menemukan material yang digunakan tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Beberapa komponen seperti cat tembok dan pintu dinilai tidak memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Selain itu, ditemukan pula penggunaan kabel listrik yang tidak memenuhi spesifikasi RAB sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Kerapian beberapa bagian pengerjaan juga tak luput dari sorotan.
“Revitalisasi sekolah ini merupakan investasi jangka panjang. Ke depan, sekolah-sekolah akan mengadopsi digitalisasi pembelajaran sehingga instalasi listrik, kualitas kabel, dan seluruh material bangunan harus benar-benar sesuai spesifikasi,” ujar Wabup Nasir.
Ia menegaskan bahwa ketidaksesuaian tersebut harus segera dievaluasi oleh kontraktor dan pihak terkait untuk memastikan keselamatan, kelayakan, dan keberlanjutan penggunaan bangunan setelah rampung.

Menurutnya, kualitas pengerjaan menjadi faktor penting yang tidak boleh dinegosiasi, mengingat dampaknya akan dirasakan langsung oleh siswa dan tenaga pendidik dalam jangka panjang.
Meski menyampaikan kritik atas sejumlah temuan, Wabup memberikan apresiasi kepada para pekerja bangunan yang sebagian besar merupakan masyarakat setempat.
Ia berharap evaluasi yang dilakukan dapat memperbaiki kualitas pekerjaan hingga penyelesaian proyek.
Pemerintah Kabupaten Lembata menegaskan komitmennya untuk terus mengawal setiap tahapan revitalisasi agar sesuai pedoman dan memberikan hasil yang sejalan dengan tujuan peningkatan mutu pendidikan di daerah. (prokompimkablembata)
























