Aksinews.id/Habi – Ini pesan Uskup Keuskupan Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu saat acara peletakan batu pertama Renovasi Gedung Gereja Habi, Sabtu (13/7/2024) di halaman Gereja Habi. Ia mengingatkan umat Katolik setempat agar tidak mengeluh.
Ya, “Jangan menggerutu dan mengeluh, tetapi mari bangkit dan berjuang untuk mewujudkan optimisme merenovasi gereja kita,” kata Yang Mulia Uskup Maumere, Mgr Edwaldus Martinus Sedu.
Uskup Edwaldus mengatakan umat Paroki Habi yang memilih Santa Maria Imakulata Asumptha menjadi pelindung Paroki harus terpanggil untuk menghayati spiritualiats Bunda Maria untuk melawan setiap ketakutan dan kegelisahan dalam hidup. Banyak orang mudah merasa lemah dan putus asa ketika berhadapan dengan kesulitan dan tantangan, bahkan banyak orang mengabaikan budaya kehidupan untuk bangkit dan berubah dalam kehidupan setiap hari.
Menurut Uskup Edwaldus, umat Paroki Habi harus menjadi pribadi yang poisitif mulai dari pikiran, perasaan hingga tindakan hidup. Iman sejati dilahirkan dalam hati yang mendengarkan Firman Tuhan dan sanggup melaksanakan seperti Maria membuka hatinya pada kehendak Allah.
“Apa yang kita kumpulkan hari ini untuk merenovasi gereja kita, adalah tanda cinta, betapa kita mau membuka diri pada cinta dan kehendak Tuhan dalam perkembangan hidup menggereja kita. Merenovaasi gedung gereja adalah pergulatan Panjang kehidupan kita, betapa kita harus menyadari kebutuhan ruang fisik bagi kepentingan ibadat kita dan bagi kesakralaan tata liturgi ibadat kita. Untuk itu kita harus tetap menjadi gereja yang hidup dan berkembang menjadi semakin solider dan menyelamatkan,” tutupnya.
Pastor Paroki Habi, RD Vinsensius Ferrer Mere Ende dalam kesempatan itu mengatakan, merenovasi gedung gereja Habi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi riil fisik gedung gereja yang sudah berusia 59 tahun, sehingga partispasi umat menjadi modal utama dalam hal swadaya baik keuangan maupun tenaga kerja.
“Umat harus menjadikan renovasi gedung gereja Habi sebagai sebuah rahmat. Situasi gereja saat ini tidak sama seperti gereja misi pada saat Gereja Habi pertama dibangun tahun 1965 oleh misionaris Pater Karl Marh SVD, sekarang gereja berdikari, “ tandas Romo Ferrer yang biasa disapa.
Sementara pembiayaan renovasi gedung gereja Habi menurut Ketua panitia, Yosef Sumanto, sebesar tiga miliar rupiah. Dana tersebut berasal dari iuran umat paroki Habi sebesar 1,4 miliar rupiah dan sekitar 1,6 miliar rupiah akan dilakukan penggalangan dana ke para donator atau pihak lainnya yang memberi perhatian terhadap pembangunan gereja.
Hyomo Hubertus dalam kesempatan yang sama, mengatakan merenovasi gedung gereja Habi harus menjadi kebanggan umat paroki Habi, sehingga harus tetap semangat dan tidak boleh mengeluh, segala hal yang berkaitan dengan kewajiban sebagai umat baik itu keuangan maupun swadaya kerja harus diberikan dengan iklas.
Acara peletakan batu pertama renovasi gedung gereja Habi ini di awali dengan ibadat sabda yang dipimpin oleh Pastor Paroki RD Vinsesius Ferrer Mere Ende dan dihadiri oleh Ketua DPP Paroki Habi, Wihelmus Lewi, S.Sos, Dewan Keuangan Paroki Habi, Matheus Liberti, Ketua Stasi Pusat Paroki habi, Simon Sebedeus, Perencana Teknik Yohanes Lamba Loy, ST, Suster-suster SMI Habi dan umat Paroki Habi. (Yosef Sumanto, Ketua Panitia)