Aksinews.id/Jakarta – Untuk pertama kalinya, hasil survei menempatkan elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melampaui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ini untuk formasi tiga capres, Prabowo, Ganjar dan Anies Baswedan. Kendati dilampaui Prabowo, namun elektabilitas Ganjar masih lebih tinggi dari Anies Baswedan.
Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan elektabilitas Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto unggul 30,3%, disusul Ganjar 26,9%, Anies 25,3%, dan yang tidak menjawab 17,5%.
LSI kemudian mengurai tren elektabilitas yang mempengaruhi perubahan posisi capres di tiga besar. Tren Prabowo cenderung naik sejak survei Januari (23,2%), Februari (26,7%), dan April (30,3%).
Sementara Ganjar menurun pada periode yang sama yaitu Januari (36,3%), Februari (35%), dan April (26,9%). Anies cenderung stabil meski menguat sedikit dari Januari (24,2%), Februari (24%) dan teranyar April (25,3%).
Menanggapi penurunan hasil survei tersebut, Ganjar Pranowo malah mengaku santai. “Biasa saja (survei turun), tidak ada masalah dengan hasil survei itu,” kata Ganjar, Senin (10/4/2023).
Ditanya terkait penurunan hasil survei karena Timnas Israel di Piala Dunia U-20 akan jadi bahan evaluasi, Ganjar menegaskan hasil survei naik turun adalah hal biasa. “Ya ndak apa-apa, biasa saja. Naik turun survei biasa saja,” kata Ganjar singkat.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan dalam rilis virtual, Minggu (9/4/2023), membeberkan dugaan mengapa elektabilitas Ganjar merosot. Salah satunya karena pernyataan Ganjar Pranowo terkait timnas Israel sehingga terjadi pembatalan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia menjadi penjelasan di balik merosotnya basis dukungan Ganjar.
“Nama Ganjar Pranowo juga disebut cukup banyak sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas keputusan FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah PD U-20,” jelasnya.
Pemilihan sampel survei LSI terbaru dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD), yaitu teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Ada 1.229 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Kemudian, margin of error survei diperkirakan ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. (kumparan/AN-01)