Aksinews.id/Lato – Dewan Pengurus Komisariat PPNI Puskesmas Lato menggelar berbagai kegiatan hingga puncak Hari Ulang Tahun (HUT) HUT PPNI ke-49, Jumad (17/3/2023). Perayaan dipusatkan di desa Duli Jaya, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Rangkaian kegiatan sebelum acara puncak HUT PPNI, antara lain, penyuluhan HIV/AIDS pada remaja dan screening PTM pada masyarakat. Pada puncak perayaan HUT PPNI dilakukan implementasi asuhan keperawatan kepada keluarga yang menjadi salah satu tugas dari perawat, terutama dalam mengatasi stunting.
Ketua Tim Pelaksanan kegiatan HUT PPNI, Adrianus Woka Makin,S.Kep,Ns dalam arahannya, mengatakan bahwa keluarga merupakan bagian dari masyarakat harus menjadi tempat yang nyaman, terutama berperan dalam membentuk budaya sehat. Hal ini menjadi sangat penting karena kesehatan keluarga akan saling berpengaruh, baik terhadap sesama anggota keluarga maupun dengan masyarakat sekitarnya.
Responsibility dan accountability serta profesionalisme merupakan dasar pembenaran dalam suatu tindakan beserta konsekuensi yang harus diterima. “Punya hati tak pernah mengeras, emosi tak pernah lelah, sentuhan tak pernah sakit, menjadi spirit dalam melayani hari kemarin dan hari ini,” ujar Adrianus Makin.
“Dimana ada 3 hal yang menjadi prioritas implementasi asuhan keperawatan keluarga, yakni defisit pengetahuan, manajemen kesehatan keluarga yang tidak efektif dan resiko defisit nutrisi. Hasil yang diharapkan berupa tingkat pengetahuan, manajemen keluarga dan status nutrisi semakin meningkat,” imbuh Adrianus Makin.
Dia juga berharap semoga dengan digelarnya kegiatan ini dapat memberikan maanfaat yang besar, baik kepada individu, keluarga maupun masyarakat. “Sehingga dapat memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tinggi.”
Sementara kepala desa Duli Jaya, Maximus Pati Hayon dalam sambutan singkatnya mengatakan, “Kami pemerintah desa dan masyarakat mengucapkan limpah terima kasih kepada DPK PPNI Puskesmas Lato karena telah memilih desa Duli Jaya menjadi tempat untuk merayakan HUT PPNI yang ke-49 dengan berbagai rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan sebelum acara puncak hari ini yang kita rayakan bersama”.
“Masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat saat ini, perawat harus berperan aktif menjadi penggerak untuk mewujudkan peningkatan mutu kesehatan. Peran perawat dalam membangun budaya yang sehat di masyarakat harus terus dilakukan dari waktu ke waktu, sehingga masalah kesehatan dapat diatasi terutama kasus stunting yang di desa Duli Jaya masih sangat tinggi, 31,8%, sehingga pada akhirnya desa Duli Jaya menjadi desa yang sehat dan mandiri,” ujarnya, menambahkan.
“Selamatkan satu nyawa dan kau jadi pahlawan, selamatkan seratus nyawa dan kau jadi seorang perawat,” tandas kepala desa Duli Jaya, Maximus Pati Hayon memotivasi undangan yang hadir, teristimewa para perawat Puskesmas Lato.
Hadir dalam kegiata HUT PPNI yang ke-49, Pemerintah Desa Duli Jaya, Perwakilan profesi; Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), Persatuan Ahli Hizi Indonesia (PERSAGI), Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI), Toko Masyarakat dan Kader Posyandu Desa Duli Jaya.
Penyerahan bingkisan bagi keluarga anak dengan stunting sekaligus menjadi akhir dari seluruh rangkaian kegiatan pada HUT PPNI 2023 yang ke-49 DPK PPNI Puskesmas Lato. “Nyalakan Percikanmu Pikiranmu Niscahya akan Muncul Matahari di Dalam Dirimu”. Bravo DPK PPNI Puskesmas Lato. (Penulis: Fransiskus Parin Bala, S,Kep, Ns., Kepala Puskesmas Lato / Editor : Lipat Aman)