Aksinews.id/Jakarta – Hasil survei terbaru Capres 2024 versi Y-Publica memperlihatkan elektabilitas Ganjar Pranowo melejit ke angka 25,5 persen. Angka itu naik tajam dibandingkan survei sebelumnya pada Maret 2022 yang masih sebesar 20,4 persen.
Sejak tahun 2022 silam, posisi puncak masih ditempati Gubernur Jawa Tengah dan belum terkejar sampai sekarang. Hasil itu bahkan diperlihatkan semua lembaga survei. Posisi kedua dan ketiga, ditempati Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Dua bacapres terakhir ini selalu bertukar posisi di beberapa survei. Yang tak tergoyahkan, hanya posisi puncak. Selalu ditempati Ganjar Pranowo.
Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono memprediksi bakal terjadi persaingan ketat antara Ganjar dengan Anies Baswedan. Alasannya, menurut dia, elektabilitas Anies melonjak dua kali lipat dalam kurun waktu yang sama dengan Ganjar, yakni dari 10,6 persen pada bulan Maret 2022 menjadi 20,0 persen.
Ya, “Berdasarkan tren kenaikan elektabilitas dalam setahun terakhir, Ganjar dan Anies berpeluang untuk saling berhadapan,” kata Rudi Hartono dalam hasil survei yang diterima di Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Sementara itu, elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jabar Ridwan Kamil (RK), dan Menteri Parekraf Sandiaga Uno cuma naik tipis.
Elektabilitas Prabowo menurut survei terbaru Y-Publica hanya naik tipis dari 18,2 persen menjadi 21,3 persen.
Jika melihat tren terbaru, Rudi memprediksi Ganjar dan Anies memiliki potensi head to head, meninggalkan Prabowo yang kenaikan elektabilitasnya tidak cukup kuat.
Di luar posisi tiga besar, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno yang sebelumnya cenderung turun, kini juga naik tipis.
Pada survei November 2022, elektabilitas RK masih sebesar 5,8 persen, kini menjadi 6,1 persen, sedangkan Sandi naik dari 4,6 persen menjadi 5,0 persen.
“Sandi bahkan sulit untuk maju capres dari Gerindra, kecuali jika bisa mencari dukungan dari partai lain, seperti PPP,” ucap Rudi.
Rudi menyebut manuver Sandi yang mendekati PPP juga dilakukan oleh RK dengan memutuskan bergabung menjadi kader Golkar. Namun, dia mengatakan peluang RK menguat untuk posisi cawapres atau gubernur DKI Jakarta.
Selain itu, Rudi menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan elektabilitas 4,2 persen juga berpeluang menjadi cawapres, bersaing dengan RK dan Sandi.
Sejumlah nama beken lainnya dalam survei Y-Publica hanya berada di posisi papan bawah, seperti Puan Maharani (3,1 persen), Erick Thohir (2,2 persen), dan Khofifah Indar Parawansa (2,0 persen). Lalu, Andika Perkasa (1,4 persen), Airlangga Hartarto (1,1 persen), dan terakhir Yenny Wahid (1,0 persen).
“Dengan terus menguatnya posisi tiga besar dan rebound-nya RK-Sandi, elektabilitas tokoh-tokoh yang lain cenderung tergerus,” ujar Rudi, seperti dilansir jpnn menyitir antara.
Survei terbaru Y-Publica dilakukan pada tanggal 1-7 Februari 2023 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling. Margin of error sebesar kurang lebih 2,89 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.(*/AN-01)