Aksinews.id/Lewoleba – Yayasan Plan Internasional Indonesia (Plan Indonesia) menggelar serangkaian kegiatan pembekalan dan peningkatan kapasitas di Desa Jontona dan Desa Todanara, Kecamatan Ile Ape Timur. Ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas berbasis keluarga dan komunitas desa dalam kesiapsiagan bencana melalui kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Lembata dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata.
Seikitnya, 502 Kepala Keluarga di dua desa ini menerima pembekalan dan distribusi tas siaga bencana pada kegiatan yang dilaksanakan hari ini. Tas Siaga Bencana berisi map folder untuk menyimpan surat-surat berharga, peluit, senter, dan kotak P3K.
“Tas Siaga Bencana tidak hanya menjadi prioritas yang harus dibawa, tetapi juga merupakan bekal untuk bertahan hidup dan memudahkan evakuasi saat bantuan belum tiba. Idealnya, tas tersebut dapat membantu selama tiga hari. Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung upaya kesiapsiagaan bencana demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Plan Indonesia siap bekerja sama dengan berbagai pihak dalam menghadapi tantangan ini.” ujar Erlina Dangu, Manager Program Implementation Area Lembata.
Pembekalan dan peningkatan kapasitas ini sejalan dengan naiknya status aktivitas Gunung Ile Lewotolok dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga) pada tanggal 27 Februari 2024. Kegiatan ini juga menjadi respons terhadap rekomendasi terkait peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai risiko ancaman dan kesiapsiagaan.
Plan Indonesia melibatkan kaum muda dari Karang Taruna dan pemerintah desa setempat dalam pelaksanaan kegiatan. Mereka dilatih tentang tema keluarga tangguh bencana dan akan melakukan pendampingan langsung di rumah-rumah. Selain itu, akan dilakukan pengembangan rencana operasional kesiapsiagaan desa.
Hingga akhir April 2024, edukasi dan distribusi Tas Siaga Bencana akan terus dilakukan bagi 6.947 keluarga dampingan di lima Kecamatan dan 79 Desa. (Alfred Wurin – Plan Indonesia Area Lembata)