Aksinews.id/Jakarta – Para Ketua Umum Partai Politik yang mengusung Capres Ganjar Pranowo melakukan rapat tertutup guna membahas bakal calon wakil presiden (cawapres). Lima nama yang dibahas, termasuk Menko Polhukam Mahfud MD, dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK).
Menariknya, munculnya nama Ridwan Kamil alias RK dalam bursa cawapres yang dibahas ketum DPP PDI Perjuangan bersama PPP, Hanura dna Perindo itu. Pasalnya, RK adalah wakil ketua umum DPP Partai Golkar, dimana partaiuya sudah bergabung dengan koalisi Indonesia Maju yang mengusung capres Prabowo Subianto, ketua umum Partai Gerindra.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil (kiri) ikuti senam Sicita PDIP di Bandung. Foto: Dok. PDIP
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengakui nama Waketum Golkar, Ridwan Kamil dan Menko Polhukam, Mahfud MD, juga dibahas dalam pertemuan tertutup Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan para ketum parpol pengusung lainnya.
Ya, “Pada saat pertemuan dengan para ketum parpol pengusung Pak Ganjar Pranowo di dalam pertemuan tertutup memang dibahas ya misalnya dari PPP menyampaikan Pak Sandiaga,” kata Hasto di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023).
Dia menyebut seluruh nama yang masuk dalam bursa cawapres Ganjar akan dikaji mendalam oleh para ketum parpol.
“Kemudian dicermati beberapa nama yang lain, ada nama Pak Mahfud MD, kemudian ada nama seperti Pak RK dan beberapa nama yang muncul di permukaan disuarakan oleh rakyat itu dikaji secara mendalam,” ucapnya.
Dia menuturkan, pada awal Ganjar dideklarasikan sebagai capres, Presiden Jokowi dan Megawati membahas 7 nama calon cawapres. Tapi kini sudah dikerucutkan menjadi 5 nama.
“Presiden Jokowi bersama Bu Mega membahas siapa bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo, maka muncul 7 nama. Dan 7 nama itu kemudian diperincikan menjadi 5 nama,” jelas dia.
Hasto memastikan seluruh nama cawapres yang mendapatkan respons positif dari masyarakat akan mendapat perhatian penuh dari koalisi pengusung Ganjar.
“Nah, sehingga nama-nama yang dipersepsikan positif oleh rakyat tentu saja PDI melakukan pro aktif melakukan kajian secara mendalam terhadap nama-nama tersebut,” tutupnya.
Kecil Kemungkinan
Di tempat terpisah, DPP Golkar sendiri memberi signal kalau RK sangat kecil kemungkinan diduetkan dengan Prabowo Subianto. Pasalnya, kedua tokoh ini memiliki basis massa yang sama, yakni di tanah Sunda, Jawa Barat.
Ya, “Tinggal dihitung rugi, secara politik (RK) lumayan kuat di Jawa Barat. Sedangkan Prabowo kuat di Jawa Barat,” ungkap Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Melchias Markus Mekeng sebagaimana dilansir Media Indonesia, Jumat, 8 September 2023.
Mekeng menyampaikan bahwa Prabowo membutuhkan sosok yang dapat mendongkrak keterpilihannya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebab, Menteri Pertahanan itu dinilai lemah di dua provinsi itu.
“Prabowo lemah di Jawa Tengah dan Timur. Jadi menurut saya (RK) dengan Prabowo agak tipis” ungkap Mekeng.
Sementara itu, pengamat politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menilai kemungkinan RK dipasangkan dengan Prabowo masih sangat abu-abu. Sebab, eks Gubernur Jawa Barat itu tergolong anak baru di partai berlogo pohon beringin itu.
“RK masih kader baru Golkar, artinya tentu posisi yang masih baru. Tentu harus ada restu dari ketua umum,” kata Wasisto.
Dia menilai kehadiran RK di koalisi pengusung Prabowo bukan sebagai kontestan. Tetapi lebih kepada penghubung antara capres dengan pemilih di Jawa Barat. “RK bersuara jadi simbol pengumpul suara untuk Jawa Barat,” ujar dia. (*/AN-01)