Aksinews.id/Kupang – Jenazah Agnes Peni Muda, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal RT 002 RW 001, Desa Tanahlein, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten F1ores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur, masih tertahan di RS Kuala Lumpur, Malaysia. Pemulangan almarhumah ke kampung halamannya masih terkendala dana.
“Kami masih kesulitan biaya. Karena dari Kedutaan Indoensia di Malaysia memang minta kami harus siapkan biaya pemulangannya,” ungkap seorang warga asal Tanahlein, yang mengaku masih keluarga dekat almarhumah kepada aksinews.id, Selasa (6/6/2023).

Tim Pelayanan Kargo Bandara El Tari Kupang melakukan aksi penggalangan dana untuk membantu keluarga agar bisa memulangkan jenazah Agnes Peni Muda dari Malaysia.
“Tim Pelayanan Kargo Bandara El Tari Kupang, mengajak saudara saudari mendukung pemulangan jenazah almahrumah Agnes dengan total kebutuhannya Rp.30.000.000 (9.281 ringgit). Sebesar apapun donasi begitu berharga bagi keluarga duka.”
Begitulah kalimat ajakan berdonasi pada sebuah pamflet yang disebar di media sosial. Dengan judul: Berhenti Bajual Orang – Tim Pelayanan Kargo, pamflet itu memuat pula foto-foto para pegiat sosial dan petugas Bandara El Tari Kupang yang tengah mengurus peti mati PMI asal NTT.
Bagi yang ingin berdonasi untuk pemulangan Agnes Peni Muda, dapat menyalurkannya melalui nomor rekening BRI: 7862-01-004739-53-3 atas nama Yayasan Sosial Penyelenggara Illahi.
Empat nomor handphone yang dicantumkan pada pamflet tersebut bagi yang ingin melakukan konfirmasi. Yakni, Suster Laurentina selaku Koordinator Tim Kargo (+62 812 9338 8660), Pendeta Emi Sahertian, STH., Koordinator Komunitas Hanaf (+62 812 3817 5549), Decky Faah dari Rumah Harapan (+62 852 3911 0989), dan Ardy Milik dari IGRC (+62 812 3824 163).
Asal tahu saja, Kepala Desa Tanahlein, Yohanes Dedeo D. Werang sempat melayangkan surat Nomor: DTL.100.196/72/PEM/2023 tertanggal 3 Juni 2023, perihal Permohonan Pemulangan Jenazah. Surat itu ditujukan kepada Judha Nugrha, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kemelu di Jakarta, Beni Ramdhani, Kepala BP2MI di Jakarta, dan Pramono, Duta Besar Republik Indonesia Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI di Malaysia.
“Dengan ini memohon bantuan Bapak untuk dapat membantu memulangkan jenazah warga desa kami yang meninggal di Kuala Lumpur Malaysia atas nama: AGNES PENI MUDA, NIK: 530606430301000l, Alamat: RT 002 RW 001 Desa Tanahlein – Kecamatan Solor Barat, Kabupaten F1ores Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur,” tulis Kades Tanahlein dalam suratnya.
Kronologi keberangkatan wanita kelahiran Keloreama, 3 Maret 2003, itu berawal dari tahun 2021 silam. Sekitar bulan Januari 2021, almarhumah meninggalkan kampung halamannya di Tanahlein menuju Maumere dan tinggal dengan keluarga di Maumere, Kabupaten Sikka.
Dia kemudian melanjutkan perantauannya ke Manado, Sulawesi Utara pada bulan Oktober 2021. Di Manado, Agnes Peni Muda bekerja sebagai penjaga jompo pada Perusahaan PT. Lokon Internasional Manado.
Namun pada bulan Januari 2023, dia berangkat ke Malaysia Timur bersama dengan 3 (tiga) orang temannya yang sama-sama bekerja di PT. Lokon Internasional Manado melalui Batam. Berdasarkan informasi yang disampaikan ke kakaknya bahwa mereka mengurus Paspor di Batam, dan berangkat ke Kaula Lumpur, Malaysia, dan bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART).
Bulan April 2023, almarhumah sempat menelpon kakaknya dan memberitahukan bahwa dia menderita sakit lambung. Kakaknya menyarankan agar dia pulang ke Indonesia. Akan tetapi almarhumah mengaku sudah diurus oleh majikannya, diantar ke Rumah Sakit dan mendapatkan perawatan. “Setelah itu hilang kontak”.
Sekitar akhir Mei 2023 baru ada kontak lagi dengan kakaknya, dan menyampaikan bahwa almarhumah hendak ke Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia karena merasa tidak sanggup lagi dengan sakit yang dialami. Tetapi rencana itu tidak terjadi, dan baru pada tanggal 3 Juni 2023 sekitar jam pukul 04.00 waktu setempat, petugas di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia menelpon (video call) dengan keluarga karena almarhumah ingin berbicara dengan keluarga.
Saat video call itu, almarhumah menceriterakan bahwa ia berada di kantor Kedutaan diantar oleh seseorang yang identitasnya tidak diketahui oleh keluarga. Sekitar jam 07.00 waktu Malaysia, keluarga mendapat kabar dari petugas di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia bahwa Agnes Peni Muda telah meninggal dunia di kantor Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia – Kuala Lumpur, dan hingga saat ini jenazahnya masih berada di kantor kedutaan.(AN-01)
Comments 1