Sahabat Berhati Musuh

Jumad, 31 Maret 2023

Yer.20 : 10 – 13 ; Yoh. 10:31-42

Prapaska V

”Semua sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh”

(Yer.20:10)

Saya teringat pribahasa, “Dalamnya laut dapat diduga, dalamnya hati siapa tahu”. Sulit menduga pikiran dan hati seseorang. Siapa sangka, sahabat karib berubah jadi musuh. Diam-diam menusuk dari belakang. Ternyata sahabat bisa berhati musuh.

Yeremia kaget, para sahabatnya berubah hati. Diam-diam malah berharap Yeremia tersandung dan dipermalukan. Namun tangan Tuhan menyertai Yeremia seperti pahlawan yang gagah perkasa. Mereka berharap Yeremia dipermalukan, tetapi Allah justru balik mempermalukan mereka.

Hal yang sama dialami Yesus. Ia dimusuhi saudara-saudara sebangsanya sendiri karena dituduh menghojat Allah. Mereka malah beriktiar merajamNya dengan batu. Pada hal segala yang dikerjakan, diajarkan, dan diperlihatkan Yesus, hanya untuk menunjukkan kepada semesta bahwa Allah setia mengasihi manusia, meski manusia sering jatuh dalam salah dan dosa.

Pengalaman Yesus dan Yeremia menunjukkan satu hal yang sering menjadi kendala dalam suatu rerlasi yakni disposisi hati. Hal yang menentukan orang menerima atau menolak. Jika hati sudah tak sudi menerima seseorang, hal-hal sebaik apapun yang dikerjakan sulit diterima dan dihargai. Bahkan cinta sebesar apapun yang diperlihatkan, pengrobanan setulus apapun yang diberikan, tetap dipandang sebelah mata.

“Dalamnya hati tak ada yang tahu”. Tidak mudah menduga dan memahami pikiran dan kata hati orang tentang sesatu juga tentang kita. Kita pun tak tahu, jangan-jangan ada sahabat yang sedang berharap kita tersandung dan dipermalukan. Tetapi kita yakin, Tuhan tidak meninggalkan kita. Ia akan tetap jadi prisai penolong kita.

Selamat berpuasa. Tuhan memberkati. SALVE. ***

RD. Wens Herin