Senin, 21 Nopember 2022
Why.14:1-3.4b-5 ; Luk.21:1-4
PW. St. Perawan Maria Dipersembahkan kepada Allah
βJanda ini memberi dari kekurangannya, bahkan seluruh nafkahnyaβ
(Luk.21:4)
Yesus mengamati, antara orang kaya dan janda miskin memasukan uang dalam peti persembahan. Orang kaya memberi banyak. Janda miskin memberi sedikit. Cuma dua peser. Beda memang. Tak ada artinya dibanding pemberian orang kaya. Tetapi bagi Yesus, pemberian si janda lebih berharga dimataNya, karena ia memberi dengan tulus, dari seluruh nafkahnya.
Dua peser dari seluruh nafkah, berarti semua uang yang mestinya dipakai untuk mencukupi kebutuhan makanan, pakaian dan tempat tinggal. Tak ada yang disisahkan untuk dirinya. Ia memberi semua sebagai ucapan syukur, karena ia yakin, Tuhan selalu menyediakan baginya apa yang ia perlukan.
Kita memberi bukan untuk mencari nama, dipuji atau disanjung. Kita berbagi, karena kita mengasihi. Kasih kepada Tuhan, sebagai ucapan syukur. Kasih kepada sesama, seabagai tanda solidaritas.
Memberi persembahan, derma, sumbangan atau apapun namanya, pertama-tama sebagai ucapan syukur. Kita memberi kepada Tuhan, bukan karena kita berkecukupan, melainkan ungkapan syukur karena Allah telah mencurahi hidup kita dengan berkat-berkatNya. Rasanya belum cukup, syukur hanya dalam untaian kata-kata doa. Jadi lengkap ketika hati rela mempersembahkan waktu, tenaga dan materi dengan tulus kepada Allah.
Kita belajar dari Si Janda. Memberi dari kekuarangan. Kita memberi tak perlu menunggu sampai kita kaya, berkelimpahan. Mari kita terus berbagi dari apa yang kita miliki. Pemberian kita bisa berbeda, sejauh kita mampu. Tetapi hal yang menentukan harga pemberian kita sama di mata Tuhan, yakni memberi dengan sukacita dan tulus hati. Berderma tanpa mengeluh, tanpa merasa terpaksa.
Kita mesti ingat, mata Yesus tertuju kepada pemberian si Janda. Mata kita juga, tak boleh membelalak hanya melihat jumlah yang besar. Hargai hasil keringat dan pemberian yang kecil dan sederhana. Karena Tuhan lebih berkenan, pada pemberian dari hati yang tulus ikhlas. Memberi, tanpa menghitung apapun.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin
Selamat pagi Romo terima kasih renungan pagi ini semoga kita selalu berbagi kepada sesama kita tanpa memandang siapa dia Tuhan memberkati kita semua πππππ€π€π₯°π₯°