ADVERTISEMENT
Aksinews
ADVERTISEMENT
  • Home
  • Polkam
    • All
    • Business
    • Politics
    • Science
    • World
    Dari Jawa Barat, 102 Organ Relawan Ganjar Tolak Ridwan Kamil Jadi Bacawapres

    Dari Jawa Barat, 102 Organ Relawan Ganjar Tolak Ridwan Kamil Jadi Bacawapres

    Ini Syarat Khusus Jika SBY Ingin Bertemu Megawati, Hasto: Komit Dukung Ganjar Baru Ketemu

    Ini Syarat Khusus Jika SBY Ingin Bertemu Megawati, Hasto: Komit Dukung Ganjar Baru Ketemu

    Agung Laksono Persilahkan Ridwan Kamil Dampingi Ganjar Pranowo, Airlangga: Belum Dibahas

    Agung Laksono Persilahkan Ridwan Kamil Dampingi Ganjar Pranowo, Airlangga: Belum Dibahas

    Pertemuan Tertutup Ketum Parpol Pengusung Ganjar Bahas Mahfud-RK, Mekeng: Kecil Kemungkinan Diduetkan dengan Prabowo

    Pertemuan Tertutup Ketum Parpol Pengusung Ganjar Bahas Mahfud-RK, Mekeng: Kecil Kemungkinan Diduetkan dengan Prabowo

    Ridwan Kamil Diisukan Jadi Cawapres Ganjar, Gibran Rakabuming Siap Jalankan Perintah Partai

    Ridwan Kamil Diisukan Jadi Cawapres Ganjar, Gibran Rakabuming Siap Jalankan Perintah Partai

    Ayodhia Kalake Resmi Jadi Penjabat Gubernur NTT Gantikan Viktor Bungtilu Laiskodat

    Ayodhia Kalake Resmi Jadi Penjabat Gubernur NTT Gantikan Viktor Bungtilu Laiskodat

    Trending Tags

    • Trump Inauguration
    • United Stated
    • White House
    • Market Stories
    • Election Results
  • Ekbis
    • All
    • Gadget
    • Mobile
    Bupati Timor Tengah Selatan Resmikan Teknologi Sederhana Pengubah Udara Jadi Air

    Bupati Timor Tengah Selatan Resmikan Teknologi Sederhana Pengubah Udara Jadi Air

    Ini Kata Pejabat Kemendikbudristek Soal Penyelenggara Festival Pangan Lokal di Lembata : Mereka Bekerja Sepenuh Hati

    Ini Kata Pejabat Kemendikbudristek Soal Penyelenggara Festival Pangan Lokal di Lembata : Mereka Bekerja Sepenuh Hati

    Buka Festival Pangan Lokal Masyarakat Adat Lembata, Bupati Tan : Jangan Lagi Pakai Kue Terigu Impor

    Buka Festival Pangan Lokal Masyarakat Adat Lembata, Bupati Tan : Jangan Lagi Pakai Kue Terigu Impor

    Julie Marie Foundation Tamatkan 17 Peserta Kursus Keterampilan Menjahit

    Julie Marie Foundation Tamatkan 17 Peserta Kursus Keterampilan Menjahit

    Jalan Desa Dihotmix, Warga Waiburak Berterima Kasih kepada Stefanus Ola Demon

    Jalan Desa Dihotmix, Warga Waiburak Berterima Kasih kepada Stefanus Ola Demon

    12 Desa di Lembata Bahas Perdes Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

    12 Desa di Lembata Bahas Perdes Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

    Trending Tags

    • Nintendo Switch
    • CES 2017
    • Playstation 4 Pro
    • Mark Zuckerberg
  • Hukrim
  • Nasional
  • Dunia
  • Humaniora
  • Sapa Firman Pagi
  • Olahraga
  • Travel
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
    • All
    • Business
    • Politics
    • Science
    • World
    Dari Jawa Barat, 102 Organ Relawan Ganjar Tolak Ridwan Kamil Jadi Bacawapres

    Dari Jawa Barat, 102 Organ Relawan Ganjar Tolak Ridwan Kamil Jadi Bacawapres

    Ini Syarat Khusus Jika SBY Ingin Bertemu Megawati, Hasto: Komit Dukung Ganjar Baru Ketemu

    Ini Syarat Khusus Jika SBY Ingin Bertemu Megawati, Hasto: Komit Dukung Ganjar Baru Ketemu

    Agung Laksono Persilahkan Ridwan Kamil Dampingi Ganjar Pranowo, Airlangga: Belum Dibahas

    Agung Laksono Persilahkan Ridwan Kamil Dampingi Ganjar Pranowo, Airlangga: Belum Dibahas

    Pertemuan Tertutup Ketum Parpol Pengusung Ganjar Bahas Mahfud-RK, Mekeng: Kecil Kemungkinan Diduetkan dengan Prabowo

    Pertemuan Tertutup Ketum Parpol Pengusung Ganjar Bahas Mahfud-RK, Mekeng: Kecil Kemungkinan Diduetkan dengan Prabowo

    Ridwan Kamil Diisukan Jadi Cawapres Ganjar, Gibran Rakabuming Siap Jalankan Perintah Partai

    Ridwan Kamil Diisukan Jadi Cawapres Ganjar, Gibran Rakabuming Siap Jalankan Perintah Partai

    Ayodhia Kalake Resmi Jadi Penjabat Gubernur NTT Gantikan Viktor Bungtilu Laiskodat

    Ayodhia Kalake Resmi Jadi Penjabat Gubernur NTT Gantikan Viktor Bungtilu Laiskodat

    Trending Tags

    • Trump Inauguration
    • United Stated
    • White House
    • Market Stories
    • Election Results
  • Ekbis
    • All
    • Gadget
    • Mobile
    Bupati Timor Tengah Selatan Resmikan Teknologi Sederhana Pengubah Udara Jadi Air

    Bupati Timor Tengah Selatan Resmikan Teknologi Sederhana Pengubah Udara Jadi Air

    Ini Kata Pejabat Kemendikbudristek Soal Penyelenggara Festival Pangan Lokal di Lembata : Mereka Bekerja Sepenuh Hati

    Ini Kata Pejabat Kemendikbudristek Soal Penyelenggara Festival Pangan Lokal di Lembata : Mereka Bekerja Sepenuh Hati

    Buka Festival Pangan Lokal Masyarakat Adat Lembata, Bupati Tan : Jangan Lagi Pakai Kue Terigu Impor

    Buka Festival Pangan Lokal Masyarakat Adat Lembata, Bupati Tan : Jangan Lagi Pakai Kue Terigu Impor

    Julie Marie Foundation Tamatkan 17 Peserta Kursus Keterampilan Menjahit

    Julie Marie Foundation Tamatkan 17 Peserta Kursus Keterampilan Menjahit

    Jalan Desa Dihotmix, Warga Waiburak Berterima Kasih kepada Stefanus Ola Demon

    Jalan Desa Dihotmix, Warga Waiburak Berterima Kasih kepada Stefanus Ola Demon

    12 Desa di Lembata Bahas Perdes Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

    12 Desa di Lembata Bahas Perdes Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

    Trending Tags

    • Nintendo Switch
    • CES 2017
    • Playstation 4 Pro
    • Mark Zuckerberg
  • Hukrim
  • Nasional
  • Dunia
  • Humaniora
  • Sapa Firman Pagi
  • Olahraga
  • Travel
  • Redaksi
No Result
View All Result
Aksinews
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home OPINI

Kesadaran Pluralis Sarjana Ilmu Keagamaan

aksinews by aksinews
6 Oktober 2022
in OPINI
0
Kesadaran Pluralis Sarjana Ilmu Keagamaan
0
SHARES
164
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

(Secangkir Kopi Susu pada Meja Wisuda Sarjana STP Reinha Larantuka Perspektif Filsafat Ilmu-Ilmu Ke-Islam-an)

Anselmus D. Atasoge

Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

ADVERTISEMENT

Jumad (7/10/2022) akan tercatat sebagai sebuah peristiwa bermakna bagi Sekolah Tinggi Pastoral Reinha Larantuka Flores Timur. Pada hari ini, lembaga pendidikan tinggi keagamaan ini mewisuda 52 mahasiswanya sebagai agen pastoral, guru agama Katolik, ‘pekerja-pekerja pastoral’ ke seantero bumi terkhusus di wilayah Gereja Keuskupan Larantuka. Peristiwa ini dikemas panitia dengan nada dasar “Manajemen Kurikulum Merdeka Belajar Berbasis Ensiklik Laudato Si”.

Mengangkat Laudato Si untuk membingkai sebuah momen wisuda sarjana membahasakan sebuah pesan yang mendalam. Pembingkaian ini seakan menuntut para sarjana ilmu keagamaan untuk bergerak ke pinggiran jalan lain untuk menjumpai dunia lain, perspektif lain atau ilmu-ilmu lain dan berkolaborasi bersamanya untuk mengembangkan isi-isi keilmuannya hingga melahirkan temuan-temuan inovatif yang menyumbang bagi keberlanjutan keadaban alam semesta. Ada semacam tuntutan untuk saling interkonektif-integratif dunia-dunia keilmuan. STP Reinha Larantuka melalui momen wisuda para sarjana pendidikan agama Katolik, hemat saya, hendak pula ‘memproklamirkan’ gagasan interkonektif-integratif tersebut. 

Ada satu keyakinan bahwa ilmu-ilmu agama (kalam/teologi, fiqih, dll) akan menjadi hidup dan berdampak berdaya guna-berdaya sapa ketika dibingkai dengan perspektif lain tersebut. Term menjadi hidup-berdaya guna-berdaya sapa dimaksudkan sebagai membuat ilmu-ilmu agama yang dimiliki para wisudawan menjadi terbuka terhadap pelbagai fenomena kehidupan yang serba kompleks di dunia ini dan di hadapan fenomena itu perspektif lain tersebut membantu ilmu-ilmu agama untuk memberikan jawaban-jawaban yang kontekstual dan humanis.

Analisis hermeneutika Khaled Abou Al Fadl membantu menghadirkan agama yang lebih humanis, agama yang tidak otoriter, agama yang tidak memaksakan kehendak otoritatifnya (yang memaksakan kehendak pribadi atas nama kehendak Tuhan/yang mengunci kehendak Tuhan dalam penafsiran-penafsiran individual dan kelompok). Menurut Al Fadl, ketika berhadapan dengan teks-teks suci agama, ketertutupan terhadap proses interpretasi adalah tindakan despotik. Tindakan ini mengacu pada upaya untuk “mengunci” teks tersebut menjadi makna tertentu dan tindakan ini berisiko melanggar integritas penulis dan teks.

Bisa terjadi, pembaca mengatakan: “I  know what the author means, and I know what the text is saying; my knowledge ought to be conclusive and final/Saya tahu apa maksud penulis, dan saya tahu apa yang teksnya katakan; pengetahuan saya seharusnya bersifat konklusif dan final.” Bagi Al Fadl, pernyataan seperti ini mengasumsikan bahwa pembaca menaruh kuasa atau wewenang dalam dirinya untuk mengakhiri peran penulis dan teksnya yang pada dasarnya memiliki keterbukaan makna. 

Al Fadl menyebut tindakan semacam ini sebagai otoritarianisme di mana seseorang  “mengunci” Kehendak Tuhan, atau kehendak teks, menjadi tekad tertentu, bersifat final dan harus diikuti.  Yang terjadi adalah seseorang melebih-lebihkan kuasa atau wewenangnya di atas kuasa Tuhan. Dan, bagi Al Fadl, mengklaim pengetahuan penuh atau sempurna tentang Kehendak Tuhan adalah menantang keunikan dan kesempurnaan Ilahi (“To claim full or perfect knowledge of God’s Will is to challenge the singularity and uniqueness of the Divine perfection”).

Karena itu, Al Fadl menganjurkan agar pembaca mengembangkan pengetahuan tentang Tuhan, bukan melalui indikator tekstual saja, namun juga melalui matriks relasi kompleks yang menjadi jaminan teks. Relasi itu dikembangkan tidak hanya melalui ibadah tetapi juga mengembangkan pemahaman tentang Tuhan dengan merefleksikan ciptaan, atau mengamati pekerjaan Tuhan melalui refleksi sejarah. Berbagai jalan menuju pengetahuan tentang Tuhan ini terpisah dari indikator teks, namun teks tetap dan selalu dibutuhkan untuk merumuskan keyakinan tentang sifat dan normativitas Ilahi. Dengan kata lain, seorang pembaca harus merefleksikan dan menyelidiki teks lebih jauh. Dan, proses itu membutuhkan keterbukaan dengan ilmu-ilmu lain, “integratif-interkonektif”.

Usaha hermeneutis Al Fadl merupakan sebuah jalan panjang untuk menepis aksi otoritarianisme atau despotisme atas teks-teks suci. Al Fadl hendak memotong usaha pembaca menjadi Tuhan. Bagi Al Fadl, pemindahan otoritas Tuhan  ke tangan pembaca adalah tindakan despotisme, dan merupakan sebuah tindakan korupsi logika hukum Islam atau membelokkan maksud sejati instruksi Tuhan menuju maksud dan kepentingan manusiawi. Mengenal, mengetahui, membaca dan memahami konteks seorang penulis dan periwayat teks-teks suci termasuk segala circumstance yang mengitarinya entah yang objektif maupun yang subjektif adalah jalan untuk mengetahui maksud dan makna yang terkandung dalam sebuah teks. Hermeneutika Al Fadl penting bagi orang-orang zaman sekarang agar tidak terjebak dalam radikalisme dan otoritarianisme/despotisme yang kian meluas.

Impian intelektualitas Al Fadl mendapatkan persambungannya dengan Filsafat Proses yang dikembangkan oleh Shahrur. Filsafat proses Muhammad Shahrur membantu menghidupkan agama dari keadaan yang stagnan dan membawa agama untuk membuka diri terhadap sains. Pemikiran dialektis Muhammad Shahrur, menurut saya merupakan sebuah sumbangan yang berharga bagi dunia intelektual dan dunia keilmuan pada umumnya. Gagasannya tentang tiga kondisi poros (being, processing dan becoming) yang digunakan sebagai pisau analisis pemikirannya menjadi ‘horizon baru’ dalam memandang realitas yang dijumpainya. Karya-karyanya merupakan sebuah jawaban atas kebutuhan hermeneutika qur’anik yang berorientasi pada universalisme hukum Al-qur’an.

ADVERTISEMENT

Shahrur memperjuangkan bahwa penafsiran terhadap fiqih dan hadis dalam Islam merupakan sebuah proses terus-menerus yang menuntut perhatian yang mendalam terhadap konteks ketika penafsiran dilahirkan. Baginya, aktivitas penafsiran itu selalu merangkum sekaligus melibatkan tiga unsur yakni pengarang, teks dan pembaca atau pendengar. Secara lebih spesifik, Shahrur ‘mengharuskan’ agar pembaca atau pendengar wajib menggunakan akal (intelek) dan pengetahuannya terhadap konteks ketika hendak melakukan aktivitas penafsiran teks. Dia bahkan menyarankan agar para intelektual Islam memiliki pendekatan baru yakni pendekatan kritis kolektif yang memasukkan kesadaran dunia (al-wa’yu) dan pengetahuan tentang waktu dan ruang.

Dalam bahasa filsafat proses, dapatlah dikatakan bahwa Shahrur ingin agar peradaban Islam keluar dari kondisi statis: kondisi berada dan berproses tanpa kondisi menjadi. Shahrur berpendapat bahwa peradaban masyarakat Arab di penghujung abad ke-20 adalah peradaban statis yang hanya memiliki dua dimensi (‘kondisi berada’ dan ‘kondisi berproses’, tanpa ‘kondisi menjadi’). Dengan gamblang Shahrur menulis: “Dalam peradaban ini sejarah (waktu) memang berjalan, tetapi “kondisi menjadi” tidak terjadi. Mereka menyampaikan slogan-slogan politis atas nama otoritas Tuhan (hâkimîyat Allah). Mereka juga mengklaim telah meniru Allah dalam hal hukum, meskipun sebenarnya Allah hanya memiliki “kondisi berada” yang absolut, sementara mereka, di samping mempunyai “kondisi berada”, juga memiliki “kondisi berproses” dan “kondisi menjadi”.

Dengan latar pemikirannya yang dialektis, Shahrur kemudian mendekati pembicaraan tentang agama dan kandungannya (Allah, teks-teks suci) dari perspektif ilmu-ilmu teknis dan matematis. Dia memotivasi pembacaan terhadap pembicaraan-pembicaraan itu secara kontemporer. Jika ditilik secara saksama, pemikiran filosofis Shahrur dengan tiga konsep tentang ‘tiga kondisi’-nya merupakan sumbangan berharga bagi dunia keilmuan, tidak hanya untuk konteks ke-Islaman-an melainkan juga untuk ‘yang lainnya’. Pemikirannya boleh dipandang sebagai ‘sebuah gerak maju’ dari situasi stagnatisasi keilmuan dan peradaban kemanusiaan. Gaya berpikir filosofis Shahrur seperti ini memberikan spirit baru bagi ilmu-ilmu agama, manusia dan teknologi.

Para sarjana pendidikan agama dan keagamaan ‘yang barusan dilahirkan’ oleh Sekolah Tinggi Pastoral Reinha Larantuka adalah mereka yang akan bergumul dengan dunia zaman sekarang yang telah menampakkan diri sebagai dunia yang plural dengan pelbagai problem kemanusiaan dan kealam-semestaan. Di hadapan dunia semacam ini, para sarjana akan hadir sebagai pribadi-pribadi ‘high order thingking’ yang sanggup memberikan jawaban-jawaban cemerlang atas soal-soal kemanusiaan dan kealam-semestaan zaman sekarang, tidak hanya dari sudut pandang ilmu-ilmu keagamaan Katolik semata melainkan dengan pelbagai perspektif melalui kajian-kajian atau analisis-analisis berbasis keilmuan.

Di titik ini, para sarjana agama dan keagamaan tidak hadir di tengah masyarakat dengan hanya membawa seperangkat pengetahuan yang didapat di bangku-bangku kuliah melainkan berusaha untuk menghadirkan dirinya sebagai intelektual-intelektual muda yang berwawasan interkonektif-integratif setelah selama sekian tahun mereka berjibaku dengan diktat-diktat perkuliahan. Kini saatnya, mereka akan masuk dan menikmati ‘diktat-diktat kehidupan’ yang sarat dengan sejuta soal.

Di hadapan sejuta soal, mereka dituntut untuk ‘memberi aroma kebaikan’ dan ‘menebar jawaban yang mempesonakan jiwa-jiwa’, dan bukan sebaliknya menjadikan diri mereka sebagai ‘soal-soal baru di atas soal-soal lama’. Sekolah Tinggi Pastoral Reinha Larantuka yang ‘bergulat dengan ilmu-ilmu berbasis keagamaan’ sudah saatnya membangun paradigma baru di atas kesadaran pluralis dengan tidak meninggalkan jati dirinya yang asali: merawat jiwa dan menyelamatkan kemanusiaan dan alam semesta dengan mendialogkannya dengan pelbagai ilmu lain yang relevan. Proficiat dan selamat bermisi bagi para wisudawan.***

Tags: Al FadlhumanisLaudato
Previous Post

Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan, Presiden : Perbaiki Tata Kelola Persepakbolaan Indonesia

Next Post

Sang Penggali Sumur, Anak Gembala Ternak dari Ile Ape, Akan Jadi Misionaris di Amazon Brasil

aksinews

aksinews

Next Post
Sang Penggali Sumur, Anak Gembala Ternak dari Ile Ape, Akan Jadi Misionaris di Amazon Brasil

Sang Penggali Sumur, Anak Gembala Ternak dari Ile Ape, Akan Jadi Misionaris di Amazon Brasil

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stay Connected test

  • 129 Followers
  • 195k Subscribers
  • 23.8k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pemerintah Segera Buka Tes CPNS 2023 dan PPPK Besar-Besaran, Ini Tahapan Proses Seleksi

Pemerintah Segera Buka Tes CPNS 2023 dan PPPK Besar-Besaran, Ini Tahapan Proses Seleksi

13 Maret 2023
Di Balik Kisah Anak Kandung Gugat Ibunya di PN Atambua; Mama Kristina Lazakar : Saya Kecewa dan Sakit

Di Balik Kisah Anak Kandung Gugat Ibunya di PN Atambua; Mama Kristina Lazakar : Saya Kecewa dan Sakit

5 Mei 2021
Pembunuhan Sadis Di Komak, Penggal Kepala Korban Disaksikan Istri dan Anaknya

Pembunuhan Sadis Di Komak, Penggal Kepala Korban Disaksikan Istri dan Anaknya

28 Oktober 2021
Bocah 7 Tahun Nyaris Jadi Korban ‘Penculikan’ di Boru, Kapolsek: Setiap Jam Pulang Sekolah Kita Akan Patroli

Bocah 7 Tahun Nyaris Jadi Korban ‘Penculikan’ di Boru, Kapolsek: Setiap Jam Pulang Sekolah Kita Akan Patroli

1 Februari 2023
Di Balik Kisah Anak Kandung Gugat Ibunya di PN Atambua; Mama Kristina Lazakar : Saya Kecewa dan Sakit

Di Balik Kisah Anak Kandung Gugat Ibunya di PN Atambua; Mama Kristina Lazakar : Saya Kecewa dan Sakit

18
Sejumput Cinta dari Kota Pancasila untuk Lomblen Mania

Sejumput Cinta dari Kota Pancasila untuk Lomblen Mania

13
Bank Indonesia Luncurkan Beasiswa untuk Mahasiswa, Dibuka Pendaftaran Hingga 10 Maret 2023

Bank Indonesia Luncurkan Beasiswa untuk Mahasiswa, Dibuka Pendaftaran Hingga 10 Maret 2023

13
Surat Cinta Pater Kopong untuk Ustad Abdul Somad Soal Valentine Day

Surat Cinta Pater Kopong untuk Ustad Abdul Somad Soal Valentine Day

10
Pelita di Kaki Dian

Pelita di Kaki Dian

25 September 2023
Ketua PGRI Flores Timur Paparkan 10 Pokok Pikiran tentang Transformasi Pendidikan

Ketua PGRI Flores Timur Paparkan 10 Pokok Pikiran tentang Transformasi Pendidikan

24 September 2023
Tak Puas dengan Ganjar Pranowo

Tak Puas dengan Ganjar Pranowo

22 September 2023
HLF Bakal Tampil di Panggung Move It Fest Kupang 2023 yang Digelar IDETIMUR

HLF Bakal Tampil di Panggung Move It Fest Kupang 2023 yang Digelar IDETIMUR

22 September 2023

Recent News

Pelita di Kaki Dian

Pelita di Kaki Dian

25 September 2023
Ketua PGRI Flores Timur Paparkan 10 Pokok Pikiran tentang Transformasi Pendidikan

Ketua PGRI Flores Timur Paparkan 10 Pokok Pikiran tentang Transformasi Pendidikan

24 September 2023
Tak Puas dengan Ganjar Pranowo

Tak Puas dengan Ganjar Pranowo

22 September 2023
HLF Bakal Tampil di Panggung Move It Fest Kupang 2023 yang Digelar IDETIMUR

HLF Bakal Tampil di Panggung Move It Fest Kupang 2023 yang Digelar IDETIMUR

22 September 2023
ADVERTISEMENT

Follow Us

Browse by Category

  • Business
  • Dunia
  • Ekbis
  • Entertainment
  • Fashion
  • Gadget
  • Headline
  • Health
  • Hukrim
  • Humaniora
  • Lifestyle
  • Mobile
  • Movie
  • Music
  • Nasional
  • OPINI
  • Politics
  • Polkam
  • REDAKSI
  • Sapa Firman Pagi
  • Science
  • SPORT
  • Sports
  • Travel
  • Uncategorized
  • World

Recent News

Pelita di Kaki Dian

Pelita di Kaki Dian

25 September 2023
Ketua PGRI Flores Timur Paparkan 10 Pokok Pikiran tentang Transformasi Pendidikan

Ketua PGRI Flores Timur Paparkan 10 Pokok Pikiran tentang Transformasi Pendidikan

24 September 2023
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • Nasional
  • Dunia
  • Humaniora
  • Sapa Firman Pagi
  • Olahraga
  • Travel
  • Redaksi

Copyright @ 2020 aksinews.id All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • Nasional
  • Dunia
  • Humaniora
  • Sapa Firman Pagi
  • Olahraga
  • Travel
  • Redaksi

Copyright @ 2020 aksinews.id All right reserved