Aksinews.id/Lewoleba – Pertandingan final sepak bola Liga Pelajar tingkat Kabupaten Lembata dilangsungkan di lapangan sepakbola Desa Pada Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Minggu (5/6/2022). Vulcano FC dari SMKN 1 Ile Ape berhasil menaklukkan SMAS Frateran Don Bosco Lewoleba untuk merebut posisi puncak, sekaligus berhak atas tiket Liga Pelajar Tingkat Propinsi Nusa Tenggara Timur di Kupang nanti.
Partai final Liga Pelajar SMA/SMK/MA tingkat kabupaten Lembata ini disaksikan langsung Pj. Bupati Lembata, Drs. Marselinus Jawa, M.Si dan sejumlah pejabat Pemkab Lembata, termasuk Sekda Paskalis Ola Tapobali.
Menariknya, partai final ini cukup menyedot penonton, para maniak sepakbola. Bayangkan saja, penonton sudah berjubel di lapangan sepakbola Desa Pada sejak pukul 14.00 Wita. Suporrter dari berbagai penjuru berdatangan, berbaris mengelilingi bibir lapangan. Tak ketinggalan pendukung SMKN 1 Ile Ape tampil dengan poster; “SMK Bisa, SMK Hebat”, “Vulcano Jo yang Lain Palsu” terpampang rapi di barisan para pendukung.
Mentari beranjak perlahan menuju peraduannya, persis di angka 15.00 Wita, sempritan panjang dibunyikan oleh wasit menandakan kick off babak pertama dimulai. Kedua tim langsung berduel memainkan si kulit bundar. Permainan benar-benar menegangkan. Masing-masing tim begitu cekatan mempertontonkan skill yang memukau. Seru dan mengasyikkan, memanjakan bola mata setiap penonton yang menyaksikan langsung pertandingan tanpa sedikitpun berpaling keluar lapangan.
Tak mau kalah, suporrter yang hadir mendandani lapangan sepakbola Desa Pada sore itu, terus menyoraki semua pemain. Dari bagian timur lapangan menggema teriakan, “Don Bosco, Don Bosco”, sedangkan dari bagian barat dengan slogan “Bisa, Bisa, Hebat, Vulcano Jo, ini Vulcano Pa,” dengan logat khas Lewoleba.
Kedua tim saling serang. Namun pertahanan kedua tim terbilang apik. Sehingga serangan demi serangan yang dibangun masing-masing tim masih mampu diamankan dengan baik oleh penjaga gawang kedua tim. Anak-anak Vulcano FC di bawah asuhan Coach Uchok Hurek dan Gerson Langoday begitu tenang dengan pola permainan yang begitu apik. Namun hingga half time berakhir, skor tetap bertahan imbang 0-0.
Di babak kedua, masing-masing tim tampil lebih gemilang. Si kulit bundar pun masih setia digiring di tengah lapangan. Tekanan juga serangan datang bertubi-tubi dari anak-anak kesebelasan Vulcano FC, tapi masih mampu digagalkan oleh defender SMAS Frateran Don Bosco Lewoleba. Pertandingan terus berlanjut, hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan skor tetap bertahan dengan skor 0-0.
Perpanjangan waktu pun digelar. Di babak ektra time dengan penambahan waktu 14 menit atau 2 x 7 menit, namun tetap tidak membuahkan hasil. Kedua tim sama-sama tak mampu membobol gawang lawan.
Kedua tim memang hebat. Bermain dengan indah lantas menarik ribuan pasang mata yang terus menatap. “Wah… hebat, memang mereka main terlalu gagah, keren le, mereka sama-sama hebat,” ungkap penonton.
Hingga peluit panjang dibunyikan tanpa berakhirnya pertandingan babak extra time, kedua tim tetap bertahan dengan skor kaca mata, 0-0.
Seusai babak ekstra time, momen yang ditunggu-tunggu dan memang amat sangat mendebarkan yakni adu pinalti. Masing-masing tim sudah bersiap di tengah lapangan. Penjaga gawang kedua tim bersiap mengambil tugas penting, menjaga jaring agar tidak kebobolan.
Empat gol tercipta indah oleh anak-anak Vulcano FC, gol pertama James Nama Pureklolon, kedua Iwata Halimaking, ketiga Yongki, dan keempat Raya Pureklolon, sedangkan SMAS Frateran Don Bosco Lewoleba hanya mampu memasukkan 1 gol. Satu sepakan mampu digagalkan oleh penjaga gawang SMKN Ile Ape, Puis Dulimaking, dan satu tendangan lagi melebar jauh dari tiang gawang. Dengan demikian kemanangan diraih oleh Vulcano FC dengan kedudukan 4-1.
Sorak sorai para pendukung memecah langit Desa Pada, bunyian-bunyian drum terus menggema memekakan telinga, senja berangsur sembunyi di gubuknya. Samar dari jauh terdengar, “SMK Bisa, SMK Hebat, ini Vulcano Pa, mental juara, Vulcano jo yang laen palsu”.
Iring-iringan motor dengan knalpot roak (racing) menghantarkan sang juara kembali ke markasnya, SMK Negeri 1 Ile Ape. Sang juara menerima hadiah tropi Liga Pelajar tingkat kabupaten Lembata dari penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa. (Paullinho Tifaona/Guru SMKN 1 Ile Ape)